Blower yang saya gunakan ialah blower analog, tapi untuk kasus ini prinsip cara kerjanya sama dengan digital. Pertama yang harus kita perhatikan ialah pastikan temperatur panas sudah di setting ke panas yang diinginkan, lalu coba rasakan dengan tangan atau coba langsung ke timah. Terkadang timah yang lunak bisa langsung meleleh tapi kalo timahnya agak keras tidak akan meleleh meski diberi flux pada timah tersebut. Jika lampu indikator yang biasanya warna merah di blower mati, coba bongkar chasing pada mesin blower apakah ada kabel yang putus terutama yang tersambung langsung ke gagang blower, pada blower saya juga pernah mengalami bagian gagang blower dalam sampai meleleh tanpa sebab, padahal saya memakainya sudah sesuai dengan standard pemakaian. Tapi saya memakluminya, ya yang namanya barang elektronika terkadang seperti itu. Jika sudah meleleh seperti itu biasanya blower dari gagang sampai chasing mesin mengeluarkan strum listrik jadi kalo yang suka kaget jangan coba coba pegang body blower kalo tidak ingin tersengat listrik.
Kemudian periksa air control dengan memutar tingkat kekencangan angin dan menaikannya kira kira setengah putaran lalu periksa dengan cara merasakan dengan tangan atau mendengarkan suara angin yang keluar kalo kencang biasanya bunyinya keras, jika angin yang keluar sudah kencang coba periksa kembali panas yang keluar dari gagang blower, jika tidak panas atau tidak hangat berarti kemungkinan besar masalah itu ada pada gagang blower, solusinya ialah mengganti elemen pada gagang blower, biasanya yang tersedia di toko sudah 1 set sehingga untuk menggantinya tinggal menyambung 3 atau 2 kabel gagang dengan kabel yang ada pada mesin blower. tapi jika terasa hangat padahal tombol temperatur sudah di set ke yang paling panas, berarti kemungkinan besar masalah ada pada mesin blower dan komponen yang paling patut dicurigai ialah tombol pengatur panas atau tombol temperatur yang biasanya di dunia elektronika disebut potensiometer. Komponen ini sering mengalami kerusakan dan tidak hanya pada blower tapi juga peralatan elektronika lainnya. Dan pada kasus yang saya alami...ya ini penyakitnya. So begitu ganti potensiometer ini, blower saya kembali normal, panasnya bisa melelehkan timah yang keras sekalipun tapi tetap tidak akan bisa melelehkan hati wanita idaman anda hahaha.....malah mungkin kena tampar sepatu hahaha....
Untuk mengganti potensiometer ini kita harus membongkar chasing yang menutup mesin blower, pertama buka bautnya dulu, lalu lepas semua kabel yang terhubung dengan pcb yang terdapat potensiometernya lalu lepas pcb dari body blower dan ambil solder dan penyedot timah lalu perlahan lepas potensiometer yang bermasalah tadi dan ganti dengan yang baru. Untuk potensiometer ini bentuknya biasanya berbeda dengan yang tersedia di toko, terkadang kita harus meng-akali sedikit agar potensiometer bisa tersolder dan terpasang dengan baik di pcb seperti pada blower saya. Setelah itu coba tes blower dengan timah yang keras biasanya problem solve, kalau begitu berarti selamat untuk anda karena sudah bisa memperbaiki sendiri blower anda yang rusak. Kalau belum normal dan tidak ingin ribet, coba kirim blower anda ke bengkel fian cell surabaya tapi email dulu ke rikiarfian@yahoo.com untuk menyesuaikan biaya dan lainnya.
Baik semuanya, sepertinya itu saja yang bisa saya berikan kali ini, semoga apa yang saya bahas pada posting saya kali ini berguna bagi teman teman teknisi semua dan yang terpenting ialah saya hanya berbagi pengalaman saya dan tidak ada maksud lain. Assalamualaikum wr wb sampai jumpa di posting saya yang berikutnya dan jangan lupa isi kotak komentar kalau tidak ane sumpahin jadi kentang goreng hahaha.....terima kasih.
